Butir-butir Pancasila Sebagai Pedoman dan Pengamalan Berwarganegara

Masih ingatkah Kita waktu kita duduk di sekolah dasar, saat pelajaran PMP (pendidikan Moral Pancasila) satu per satu kita maju kedepan hafalan butir-butir pancasila yang jumlahnya banyak yang pada saat itu berjumlah 36 butir, tapi ternyata yang kita hafalkan dulu sudah tidak dipakai lagi karena Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila telah diganti dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan 45 butir Pancasila.

Akan tetapi sayangnya butir-butir yang telah diamandemen ini jarang pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.

Tidak ada salahnya sebagai warga LDII mengetahui butir-butir Pancasila yang telah diamandemen oleh MPR

Sepengetahuan saya tentang : Ejaan Madura Yang Benar

Dulu waktu SD hingga SMP saya mendapatkan pelajaran “Basa Madura“, alangkah susahnya, maklum karena sejak kecil saya menggunakan bahasa Indonesia dalam keseharian, rasanya jika waktu pelajaran basa madura lama sekali, padahal waktunya per minggu kalo tidak salah hanya satu kali jam pelajaran (1×50 menit), tapi mau bagaimana lagi, apa yang terjadi ya terjadilah, ulangan bahasa daerah saya mendapatkan nilai 2 ditulis besar lagi, tapi dengan begitu saya coba meski lambat laun tetap susah juga, dan sekarang, sayang banyak sekali ejaan madura yang penulisannya mulai berubah, meski maksudnya tetap, apa memang demikian?

MENGANTISIPASI PERILAKU ANAK TERHADAP PENGARUH NEGATIF

Tidak terbayangkan bahwa pada dasa warsa ini kita telah memasuki suatu era yang disebut “globalisasi” sekalipun Futuris Alfin Tofler menulis buku tentang gelombang ketiga mengenai peradapan manusia telah mengisyaratkan masalah itu. Dilukiskan bawah gelombang pertama dimulai pada manusia bercocok tanam, gelombang kedua pada masa revolusi industri, maka gelombang ketiga ditengarai oleh kemajuan pesat dibidang tekhnologi informasi.